Ozi FiRmaNsYaH

Ozi FiRmaNsYaH
10.10.10

Minggu, 12 Desember 2010

۞ Cinta yAnG TuluS DAn SucI

Cinta.. merupakan suatu anugrah maha dahsyat dari Allah SWT yang harus kita jaga supaya tetap pada kemurniannya. Kata orang, ketika kita dilanda rasa itu bak orang gila saja. Bagaimana tidak, kadang kita senyum-senyum sendiri bahkan marah-marah sendiri. Mendengar namanya saja, jiwa kita jadi merinding disco. Ketika berada disampingnya banyak keanehan-keanehan yang terjadi. Belum makan katanya sudah kenyang, dahaga jadi segar, sakit jadi sembuh, sedih jadi bahagia, tidur jadi terjaga, gelap jadi terang, dan apapun kejelekan pujaan hati kita semuanya terasa indah, tak lain karena cinta..oh cinta. Tapi kalau sehari tidak bertemu, bagai seabad lebih sewindu saja. Resah, gelisah, tak tenang..dan rasa-rasanya pingin makan orang saja . Memang cinta sulit dimengerti dan difahami. Datang tiba-tiba, tak kenal situasi dan kondisi. Sungguh diluar batas fikiran manusia. Sekarang bagaimana menjaga agar cinta tetap pada kemurniannya, tidak menyimpang dari kaidah islam?
Tadinya saya sempat bingung bagaimana cara menyikapinya. Takutnya malah terjerumus ke cinta nafsu saja. Setelah saya baca buku “Managemen Cinta”-nya Pak Abdullah Nasih Ulwan, alhamdulillah jadi mengerti. Begini ringkasannya…
Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang.
Terbersit satu pertanyaan dalam fikiran saya, “Mengapa Allah memberi rasa cinta kepada lawan jenis kita yang notabene orang yang kita cintai adalah bukan jodoh kita, malah membuat kekecewaan mendalam dalam hati kita?”. Jika kita benar-benar renungkan, maka sesungguhnya cinta itu merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai rintangan. Apakah seseorang akan menempuh cintanya dengan cara yang terhormat dan mulia? Ataukah ia akan berjual mahal dengan cintanya, ataukah biasa-biasa saja? Apakah ia benar-benar tertarik dengan kekasihnya, ataukah sekedar main-main saja? Semua dapat diketahui setelah ia mendapatkan rintangan dalam perjalanannya. Subhanallah
Berikut beberapa hadist tentang cinta:
Tidaklah sempurna iman seseorang dari kalian, hingga ia mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari dan Muslim)
Perumpamaan cinta, kasih sayang dan kelembutan sesama mukmin adalah bagaikan kesatuan dalam satu tubuh : jika salah satu anggota tubuh terasa sakit, maka akan merasakan pula bagian tubuh lainnya : tak bisa tidur dan demam. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dimana bisa kita temukan cinta suci? Bila seorang lelaki mencintai wanita ataupun sebaliknya dengan tulus, suci dan bersih dari pengaruh nafsu birahi. Sebuah cinta yang jauh dari kekejian dan terhindar dari ketidaksenonohan, namun berdasar atas rasa taqwanya kepada Allah dan kefahamannya tentang pengertian cinta menurut islam yang didukung keinginannya yang kuat didalam menjaga kesucian. Sebagai seorang muslim, hendaknya mampu menjaga dan mengendalikan diri dari gejolak cintanya yang lebih suci. Hal ini disebutkan dalam dalil nas QS An-Nur ayat 30-31, yang artinya “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dalam riwayat lain: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka sekali-kali jangan berdua-duaan (berkhalwat) dengan seorang wanita ditempat yang sunyi. Sesungguhnya setan akan menjadi orang ketiganya”.
Kesimpulannya : Bila seseorang diuji dengan cinta terhadap lawan jenisnya, tapi tak sampai/belum sampai ke jenjang pernikahan, hendaklah ia menunjukkan diri dan berusaha untuk melupakannya meski tersisa benih cinta dihatinya. Dan hendaknya ia mencurahkan segala usahanya untuk membentengi diri dari perbuatan-perbuatan yang menjerumuskannya ke lembah dosa, dengan harapan semoga Allah akan menghapuskan segala derita dan kesedihannya. Jika ada seseorang meninggal karena cinta yang sangat mendalam, ia digolongkan sebagai seorang yang mati syahid. Ini karena usahanya dalam menjaga kesucian dirinya dari dosa, sampai ia menanggung derita dengan penuh kesabaran dan mati karena menjaga kesucian dirinya.



CinTa Yang Tulus DidaLam HAti ku..
TElah BErSEmi KareNa mu..
Hati Yang gelap kini Tiada Lagi..
Telah BersinAR KarenA mu..

Semua YanG Ada Pada Mu Ohhhh...
Membuat Diri Ku Tiada BerDAya..
HanYalah Pada Mu..
HanyaLAh Untuk Mu..
SEluRuh Hidup DAn CintA Ku..
BiarKan Hujan Membasahi Bumi..
ATau Bulan TAk Nampak BErSEri..
Namun JAngan Kau Tinggalkan Cintaku..
Yang Tulus Murni Hanya Untuk Mu...
http://ozifirmansyah.blogspot.com/



Tidak ada komentar: